Mengenal Syech Muhammad Yusuf : Seorang Ulama, Pitung dari Depok, Pejuang Kemerdekaan

Cicit dari Syech Muhammad Yusuf, Ustad Fachruddin berada di sebelah makam kakek buyutnya

Terik mentari di hari kedua Ramadhan tak terlalu membakar kulit. Awan mendung mulai datang. Lepas Salat Zuhur, Masjid Jami Muhammad Yusuf, Perumahan Pesona Khayangan, tak langsung sepi. Ada sejumlah jamaah yang tetap berdiam di dalam.

Dari mereka ada yang berbincang ringan antara sesama, ada pula yang khusyuk membaca Alquran. Membaca di dalam hati. Penuh penghayatan. Seorang pria mengenakan koko warna putih berbalut sarung hijau, berjalan agak cepat masuk ke dalam masjid. Dia Ustad Fachruddin Soleh. Salah seorang cicit dari Syech Muhammad Yusuf.

Dari dirinyalah, kisah Pitung dari Depok ini diperoleh. Syech Muhammad Yusuf merupakan salah satu dari ketujuh Pituwang Pitulung generasi pertama atau biasa didengar Pitung.

Syech Muhammad Yusuf memiliki nama asli yaitu Raden Muhammad Yusuf Ali Natakusuma Panembahan Cakraningrat 9. Tokoh pejuang yang disegani. Baik oleh penjajah maupun kelompok penyamun, khususnya di Depok.

Nama pitung bukanlah nama perorangan seperti halnya Si Jampang atau Sabeni. Namun singkatan dari Pituan Pitulung yang merupakan salah satu organisasi perlawanan rakyat Jakarta, yang dibentuk pada 1880 Masehi oleh Kyai Haji Naipin, atas saran dari pejuang Jayakarta dan sesepuh adat tempo dulu.

“Pitung itu terdiri dari 7 Pendekar berjiwa penolong dengan mengambil nama serta mengamalkan Surat Al Fatihah yang terdiri dari 7 ayat. Oleh karena itu ke 7 Pendekar ini selalu ditekankan untuk terus menghayati dan mengamalkan kandungan Surat Al Fatihah dalam setiap perjuangan mereka” ujar Ustad Fachruddin

Syech Muhammad Yusuf punya peran penting dalam upaya mengusir dan memerangi Belanda pada masa itu. Dalam kisah perjuanganya, disebutkan pada 1941, Syech Muhammad Yusuf menjadi Ketua Umum Hisbullah. Bersama pasukannya ini, ia sering menyerang Belanda. Diantaranya Batalyon 10 lapangan Banteng yang merupakan Markas Belanda di Batavia.

Dengan kesaktianya, Belanda dibuat terkapar pada masa itu. Syech Muhammad Yusuf juga tidak mempan ditembak sampai di bom. Bahkan bisa menghilang dari sergapan dan kepungan Belanda. Ini karena mengamalkan ilmu beladiri dan juga ilmu ilmu agama

“Syech Muhammad Yusuf dan 7 pendekar lainnya mengamalkan ilmu bela diri serta ilmu agama seperti Tafsir, Fiqih, Hadits, Tasawuf, Ilmu Alat dan juga pengetahuan tentang strategi-strategi perlawanan” ujarnya

Syech Mohammad Yusuf tutup usia para umur 114 tahun pada tahun 1971. Ia dimakamkan di tanah wakafnya yang terletak di berada di dekat Masjid KH Muhammad Yusuf. Tepatnya berada di dalam komplek real estate Pesona Khayangan Kota Depok. Makam beliau juga ramai dikunjungi para peziarah dari berbagai daerah di Nusantara. Salah satunya orang penting yang suka berziarah ke makam adalah Mantan Presiden RI, Megawati Soekarno Putri.

Source Foto : Desduary 

 


Komentar

Postingan Populer